Jumat, 13 Juni 2014

kisah angin lama 4

malam itu film yang selalu ku tonton Diam-diam Suka tayang pada versi cinta lama bersemi kembali. entah apa yang ada dipikiranku saat itu. kosong mungkin kata itu yang tepat menggambarakannya.
malam itu juga kau membuka aku kesayanganku Fb semua orang suka dong.
ku sebenernya hanya iseng saya membuka Fb kepunyaanya saat itu. tapi itu yang membuatku sadar ia lebih berarti dari pada penantianku selma ini.
aku melihat tiga huruf yang bagi orang lain tidak berarti mendalam. tapi bagiku yang mengetahui kisahku, itu memilik arti yang mendalam sangat malah.
"Tfl" singkat bukan. aku bukan orang yang mau menengok masa lalu tapi kini aku mengingatnya kembali. satu dua kali aku mentolerir perasaan iri itu. dulu aku menrasa bersaing dengan bayangan yang aku tahu siapa bayangan itu. ku berpura-pura tersenyum menerima semua yng terjadi. menyayangi ia sebagai adiku sendiri.aku berusaha sangat untuk itu.
tapi seakan aku pun berlari terus mengejar bayangan itu. ia merebut perhatianmu. bahkan kau menghilang 3 hari lamanya tanpa kabar yang entah kemana, dan ketika kau bercerita apa maslahnya karena ia, karena ia kau tidak memberikan kabar sedikit pun. karena kau cemburu ia lebih memperhatikan temanmu. kau tahu sayang ada orang yang lebih sakit dari pada kamu.
air yang kini menjadi bulan merah, orang yang kau ceritakan tentang keluh kesahmu menangis, dalam senyuman. kau tahu itu kah sayang.
aku tidak ingin mengingat masa dimana aku berada disandaranmu saat semua belum ada. seseorang itu atau ia. adik kesayanganmu. sungguh ironi aku bersaing dengan adiknya. aku menangis dalam senyuman kala itu. Tuhan masih baik padaku mengirimkan malaikat dari lamongan yang menemaniku dalam sedih dan keputus asa an ku kala itu. namun kau berceloteh pada akun kesayangaku, kau tunjukan pada semua bahwa kau kecewa pada adikmu. lagi-lagi aku hanya tersenyum sipu.
dan kini entah apa yang ada dibenakku. aku mohon kisah angin lama ke 4 ini menjadi kisah kenganku yang terakhir bersamamu. ku mohon, walau nantinya terjadi hal paradoks dalam hidupku. aku tidak mau berkejar dengan bayangan yang dulu kau ingin lepaskan ternyata kau bohong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar