Sabtu, 24 Mei 2014

rasa 3

aku bimbang dengan diri sendiri sebenarnya, aku bisa apa dan berguna untuk apa. saya bingung.
aku terkadang ingin namun ketika semua telah diambang pintu. aku mundur. bodoh sekali bukan.
mereka mengira aku adalah orang yang paling tegar diantara semua orang namun sayang tebakan mereka salah. aku bisa memotivator mereka dengan hebatnya. aku memotivator diriku membutuhkan waktu yang sangat lama sekali. karena takutku yang lebih menang dariku. aku sungguh takut dan tak tahu harus apa.

Jumat, 16 Mei 2014

mimpi dengan tulisan dan lisan (Autobiografi)



Hari Senin, 6 November 1995 aku dilahirkan di Dunia ini. Muhdi Miftah dan Fatonah orang tua yang sangat ku banggakan, ku kagumi dan mereka yang memberi nama indah padaku Zulaehatus Sofiyah berarti kecantikan kebijakan. Mereka berharap agar aku menjadi orang yang bijaksana dan cantik. Ku dilahirkan di kota udang “Cirebon”, tepatnya di desa Gebang Udik gang Karang Kaum.


Sejak kecil saya sudah berhobi menulis atau lebih tepatnya mencoret dinding rumah. Dimana ada bolpoin atau pensil warna disitulah aku, menggambar dan menulis sesuatu. Saya senang menulis, namun jelas menulisku dahulu berbeda dengan menulisku sekarang. Dahulu kala aku menulis dengan imajinasi dan tidak satu orang pun paham maksud dari tulisanku. Ini adalah satu cerita yang palingku ingat, “umi setiap pagi membuat makan untukku setelah itu umi mencuci pakaian dan menjemurnya di halaman belakang, satu demi satu dijemur pakai jepitan dan selesai umi menjemur, umi sarapan dan pergi ke bibi ilo belanja, saya ikut deh, mau jajanan yang disana” kurang lebih begitulah hasil cerita imajinasi dari tulisan coretan yang ku buat di kayu ranjang tempat tidur orang tuaku.
Orang tuaku selalu mendukung apapun yang ku sukai. Mereka selalu memberitahu bahwa tidak boleh menulis atau mencoret-coret disembarang tempat, menulis itu harus di kertas. Namun aku tidak mendengarkan itu bagiku selama ada yang tempat bisa untuk ditulis aku menulis. Lambat laun Mereka sudah bosan untuk memperingatkanku. jadilah aku bebas dengan menulis apapun. Dikamarku masih ada bekas tulisanku sampai sekarang, berukuran besar tertuliskan namaku dan nama kakakku. Lucu rasanya melihat itu.
Kebiasanku sewaktu kecil yang lain adalah mengajarkan teman-temanku pelajaran yang baru akau dapat dari sekolah. Mungkin sering disebut sekolah-sekolahan. Setiap hari libur aku mengajar teman-temanku bermain di rumahku, karena dibelakang rumah terdapat kapur tulis, kursi, meja, dan papan tulis yang disediakan oleh bapakku.
Selain hobi menulis aku adalah balita yang cerewet karena memang ibuku memiliki tabiat cerewet.  Mungkin ini gen yang diturunkan dari ibuku. Cita-citaku ingin menjadi pembawa berita atau reporter, undangan pernikahan menjadi sasaranku bermain. Berbicara sendiri menjadi pembawa berita pernikahan. Meniru reporter di SCTV. Terdapat cermin yang besar di dalam kamar orang tuaku dan disitulah aku beraksi seolah aku dalam televisi dan ditonton orang banyak. Bukan hanya itu saat umurku beranjak 8 tahun ada program PILDACIL “Pilihan Dai’ Cilik” di Lativi yang sekarang menjadi TV one. Cermin dan kamar mandi adalah tempatku bergaya seolah aku adalah PILDACIL itu. Ibuku terheran-heran karena memang dari keluargaku tidak ada yang mengajarkan seperti itu.

Khataman Alquran diadakan dan semua orang di desaku sibuk akan acara besar itu. Saat itu aku sedang berlari-lari bermain benteng sodor dengan teman-temanku tiba-tiba ibu memanggilku. Ia memberitahukanku bahwa dalam acara khataman nanti aku akan tampil sebagai Dai Kecil itu. Kalian bisa membayangkan sendiri seperti kucing diberi ikan. Aku menyampaikan itu dengan judul demi masa mengikuti gaya Bunga DACIL. Nenek dan Budeku datang pada acara itu khusus melihatku.
Sejak saat itu aku terkenal dikeluargaku sendiri. Kelas 4 SD aku diberitahu oleh bapak bahwa aku akan dipondokan. Aku bersiap diri mulai membiasakan makan yang tidak enak, ikut PERSAMI agar merasakan tidur dan makan tidak enak, semua ku persiapkan. Aku beranjak SMP aku melanjutkan di Pondok Buntet Pesantern Cirebon (BPC), MTS Nu Putri 3 BPC. Aku tidak meniggalkan hobi menulisku. Ibu membelikanku buku catatan, aku terus belajar membuat puisi, cerpen dan lain sebagainya. Terkadang aku disuruh teman-temanku untuk menulis puisi berdasarkan nama mereka. Di MTS ini lah aku memulai bakatku yang baru yaitu menjadi Dai muda.
Kelas 7 Mts, aku disuruh mengikuti lomba Dai begini ceritanya. Lomba dimulai dari siang sesudah dzuhur sampai selesai dan aku mendapatkan nomor urut 37, maka malam hari adalah jatahku untuk tampil. Adzan magrib telah lama lewat berkumandang dan perutku sungguh tidak bisa dikompromi. Aku harus pergi kekamar mandi. Suara Mba Nurul (kakak kelas dan Guru pertama dalam Dai ku) mereriakiku agar bergegas bersiap berangkat lomba. Aku sungguh gugup membereskan penampilanku, pikirku saat itu dari pada perutku bertambah sakit lebih baik ku lepas saja ikat pinggang di sarungku. Jam 24.00 WIB aku mendapatkan giliran untuk maju, semua orang sudah mengantuk dan tidak ada yang memperhatikanku. Namun tiba-tiba sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, sarung yangku kenakan hamper lepas tanpa pikir panjang aku berkata “maaf teman-teman saya mau turun sebentar sarungnya mau merosot” ku turun dan membereskan sarungku dan naik ke panggung untuk melanjutkan ceramahku. Sontak tidak ada lagi yang tertidur semua tertawa. Jadilah aku terkenal keseluruh penjuru asrama.
Perjuanganku tidak hanya itu, aku mengikuti lomba antar kelas, sekolah, dan pondok. Semua tidak sia-sia keberhasilanku kuraih. Kelas 8 Mts, aku diberitahu oleh Abah(Pengasuh Pondok) untuk mengikuti audisi Dakwah yang diikuti semua asrama di Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Dari sekian banyak santri  yang mengikuti aku termasuk didalamnya terpilih sebagai 20 anak didik yang akan dilatih oleh kyai di pondok itu. Aku menjadi anak emas karena aku paling kecil diantara sekian banyak peserta. Hobi menulisku tetap dan sampai sekarang buku-buku catatan harian, cerpen, dan puisi masih ku simpan dengan baik.
Beranjak ke MAN atau setara dengan SMA, ku melajutkan ke kota beriman “Jombang”. MAN Tambakberas Jombang awal pijakanku dalam dunia menulis sesungguhnya. Aku tidak sepenuhnya meninggalkan dunia Dai hanya sedikit pasif saja. Kelas 10 MAN, aku merintis bakatku yang lain yaitu berdebat, karena belum cukup ilmu yang kudapat aku hanya bisa lomba antar kelas saja. Aku masih merintis menulisku, aku mengikuti ekstrakulikulikuler Teater Merak.  Berbagai lomba diikuti lebih banyak dalam lomba derama dan teratrikal puisi.
Kelas 11 MAN, aku masuk kelas bahasa. Aku bertemu dengan guru yang sugguh aku berterima kasih kepadanya Rialita Fitra Asmara begitulah namanya. Dia yang mengajarkanku untuk terus berkarya. Ketelatenan dan pengarahan ia berikan padaku. Teman-temanku berkata kemampuan membuat puisimu berubah lebih baik.


Kelas 12 MAN, disinilah aku mulai, aku diberitahu bahwa ada lomba nasional membaut puisi yang berjudul religius, pendidikan, dan kartini. Awalnya aku sangat pesimis akan itu, namun sahabat terbaik dalam hidup Nofia menyakinkanku untuk mengikuti saja. Satu hari sebelum lomba ditutup aku menyerahkan naskah puisiku pada guruku. Ia mengedit judul puisiku menjadi Zona Cinta Tuhan. Lama tidak ada kabar, aku sudah lupa akan lomba tersebut.
Siang hari saat jam tambahan Antropologi guru tercintaku memanggilku memberitahu bahwa aku masuk dalam 10 besar, pada peringakat 8 lebih tepatnya. Aku merasa inilah batu loncatanku yang tidak boleh kusia-siakan. Aku mulai mengikuti lomba cipta karya puisi dan sungguh hasilku tidak mengecewakan.
Aku beranjak kuliah waktu menulisku tersita banyak. Bisa dikata sekarang aku berhobi menulis makalah. Kini aku bergelut pada dunia bahasa asing dan menulis di blogspot (http://dee-amore.blogspot.com/) dan kompasamania (http://www.kompasiana.com/SofiyahSeroja). Belum ada keberanian dalam diriku untuk mencoba terjun bada dunia jurnalis.

Dan kisah hidupku selanjutnya aku belum tahu pasti akan bermuara dimana. Yang aku tahu aku harus terus bermimpi. memerbitkan buku kumpulan puisi dan novel adalah impian kecilku. Aku selalu berharap aku berguna untuk orang lain, menjadi seorang motivator dan penulis terkenal itu akan selalu ada dalam doa-doaku. Semoga semesta mendukung itu. 


Kamis, 08 Mei 2014

rasa 3


 

biarkan semua mengallir dengan apa yang ada
biarkan semua rindu menyayat
biarkan
biarkan semua mati atau hidupnya

aku sungguh rindu
aku sungguh mengalir
muaraku mana ?
muaraku kemana ?

aku rindu akan hari ini
berharap kau ada
berharap kau katakan
aku rindu akan kau

kau berkata bahwa "aku akan kesana"
aku percaya dan setia
tapi kunjung tak pernah tiba
aku tetap mengalir
tak bermuara

aku rindu
aku rindu
kualang sampai tak ada arti di dalamnya
terus ku ulang-ulang

Minggu, 04 Mei 2014

rasa 2

rasa ini berbeda sangat berbeda
aku jatuh cinta 
tapi aku tak benar-benar terjatuh
lumlai tak berdaya
aku jatuh pada kasur yang empuk
dan sekali lagi aku jatuh cinta
bukan pada rasa yang sama 
bukan padamu akujatuh cinta
aku jatuh cinta bukan pada hati yang terlah hancur 
aku jatuh cinta pada setiap tetes kehidupan
tetes kata yang tak bisa habis
tetes yang menyakinkan ku bahwa aku spesial
tetesan yang mungkin akan kering dengan matahari
tapi aku yakin aku jatuh cinta
bukan pada rasa yang menjadtuhkan aku 
tapi
aku jatuh cinta
yang tak pernah jatuh
kau tahu bukan
aku jatuh cinta pada rasa dan hati yang belum hancur
dan tak akan hancur karena ia
membuatkan cintaku sebuah rumah untuk berteduh
aku jatuh cinta 
bukan pada rasa itu.

Kamis, 01 Mei 2014

rasa 1

untukmu yang disana aku merasakan kemeloan dan kedramatisan sebuah hubungan dan rasa indah darimu kau yang menyentuh hatiku. lebih dahulu kau ada dan kau lebih dahulu tiada.
kau yang membuat harapan itu seolah nyata. ting kau juga membuat harapan itu semu belaka
ting
kau ukir sebuah nama pada hati
ting
 kau hapus sekejap mata
ping
hilang
ping
muncul
play
pause
begitu seterusnya kau main rasa dalam hati yang kau kata. singgah sana masa depan.
retosrika musik kau ubah menjadi nada tinggi. doooo
reee
mee
faa
kau ubah tanpa aku tanya mengapa kau ubah.
hidup ini hancur sayang.
kau buat permainan dalam rasa. hanya karena jarak yang tak pasti. kau berkilah sayang. kau berkilah pada jarak yang muddah saja kita singkirkan.
ping.,ting,. muncul lalu apa aku harus menerimamu kembali. atau kau suruh aku berpura-pura tak lagi mencinta.
aku bukan pendusta hati. aku pemain kata indah yang kau sebut penyair lebay.
aku cinta dunia itu. kau pun cinta akan adanya.
Sweet nothing kau kirim untukku. kau tak tahu apa maksud itu. aku sungguh cinta. tapi bagaimana aku bisa dengan itu sayang.
kau menghilang dan muncul. apa aku harus memberimu tanda perpisahan.
ting.,ping.,
aku tak mau dan tak ingin berpisah.
play.,pause., kau akan ada disini, tempat yang tak pernah kau tahu