aku bimbang dengan diri sendiri sebenarnya, aku bisa apa dan berguna untuk apa. saya bingung.
aku terkadang ingin namun ketika semua telah diambang pintu. aku mundur. bodoh sekali bukan.
mereka mengira aku adalah orang yang paling tegar diantara semua orang namun sayang tebakan mereka salah. aku bisa memotivator mereka dengan hebatnya. aku memotivator diriku membutuhkan waktu yang sangat lama sekali. karena takutku yang lebih menang dariku. aku sungguh takut dan tak tahu harus apa.
Sabtu, 24 Mei 2014
Jumat, 16 Mei 2014
mimpi dengan tulisan dan lisan (Autobiografi)
Hari Senin, 6 November 1995 aku dilahirkan di
Dunia ini. Muhdi Miftah dan Fatonah orang tua yang sangat ku banggakan, ku
kagumi dan mereka yang memberi nama indah padaku Zulaehatus Sofiyah berarti
kecantikan kebijakan. Mereka berharap agar aku menjadi orang yang bijaksana dan
cantik. Ku dilahirkan di kota udang “Cirebon”,
tepatnya di desa Gebang Udik gang Karang Kaum.
Sejak
kecil saya sudah berhobi menulis atau lebih tepatnya mencoret dinding rumah. Dimana
ada bolpoin atau pensil warna disitulah aku,
menggambar dan menulis sesuatu. Saya senang menulis,
namun jelas menulisku dahulu berbeda dengan menulisku sekarang. Dahulu kala aku
menulis dengan imajinasi dan tidak satu orang pun paham maksud dari tulisanku.
Ini adalah satu cerita yang palingku ingat, “umi setiap pagi membuat makan
untukku setelah itu umi mencuci pakaian dan menjemurnya di halaman belakang,
satu demi satu dijemur pakai jepitan dan selesai umi menjemur, umi sarapan dan
pergi ke bibi ilo belanja, saya ikut deh, mau jajanan yang disana” kurang lebih
begitulah hasil cerita imajinasi dari tulisan coretan yang ku buat di kayu
ranjang tempat tidur orang tuaku.
Orang
tuaku selalu mendukung apapun yang ku sukai. Mereka selalu
memberitahu bahwa tidak boleh menulis atau mencoret-coret disembarang tempat,
menulis itu harus di kertas. Namun aku tidak mendengarkan itu bagiku selama ada
yang tempat bisa untuk ditulis aku menulis. Lambat laun Mereka sudah bosan
untuk memperingatkanku. jadilah aku bebas dengan menulis apapun. Dikamarku masih
ada bekas tulisanku sampai sekarang, berukuran
besar tertuliskan namaku dan nama kakakku. Lucu rasanya melihat itu.
Kebiasanku
sewaktu kecil yang lain adalah mengajarkan teman-temanku pelajaran yang baru
akau dapat dari sekolah. Mungkin sering disebut sekolah-sekolahan. Setiap
hari libur aku mengajar teman-temanku bermain di rumahku, karena dibelakang
rumah terdapat kapur tulis, kursi, meja, dan papan tulis yang disediakan oleh bapakku.
Selain hobi menulis aku adalah
balita yang cerewet karena memang ibuku memiliki tabiat cerewet. Mungkin ini gen
yang diturunkan dari ibuku. Cita-citaku
ingin menjadi pembawa berita atau reporter, undangan pernikahan menjadi sasaranku
bermain. Berbicara sendiri menjadi pembawa berita pernikahan. Meniru reporter di
SCTV. Terdapat cermin yang besar di dalam kamar
orang tuaku dan disitulah aku beraksi seolah aku dalam televisi dan ditonton
orang banyak. Bukan hanya itu saat umurku beranjak 8 tahun ada program PILDACIL
“Pilihan Dai’ Cilik” di Lativi yang sekarang menjadi TV one.
Cermin dan kamar mandi adalah tempatku bergaya seolah aku adalah PILDACIL itu.
Ibuku terheran-heran karena memang dari keluargaku tidak ada yang mengajarkan
seperti itu.
Khataman Alquran
diadakan dan semua orang di desaku sibuk
akan acara besar itu. Saat itu aku sedang berlari-lari bermain benteng sodor
dengan teman-temanku tiba-tiba ibu memanggilku. Ia memberitahukanku bahwa dalam
acara khataman nanti aku akan tampil sebagai Dai Kecil itu. Kalian bisa membayangkan
sendiri seperti kucing diberi ikan. Aku menyampaikan itu dengan judul demi masa
mengikuti gaya Bunga DACIL. Nenek dan Budeku datang pada acara itu khusus
melihatku.
Sejak
saat itu aku terkenal dikeluargaku sendiri. Kelas 4 SD aku diberitahu oleh
bapak bahwa aku akan dipondokan. Aku bersiap diri
mulai membiasakan makan yang tidak enak, ikut PERSAMI agar merasakan
tidur dan makan tidak enak, semua ku persiapkan. Aku beranjak SMP aku melanjutkan di
Pondok Buntet Pesantern Cirebon (BPC), MTS Nu Putri 3 BPC. Aku tidak meniggalkan hobi menulisku. Ibu
membelikanku buku catatan, aku terus
belajar membuat puisi, cerpen dan lain sebagainya. Terkadang aku disuruh teman-temanku untuk
menulis puisi berdasarkan nama mereka. Di MTS ini
lah aku memulai bakatku yang baru yaitu menjadi Dai muda.
Kelas 7 Mts, aku disuruh mengikuti lomba Dai begini
ceritanya. Lomba dimulai dari siang sesudah dzuhur sampai selesai dan aku
mendapatkan nomor urut 37, maka malam hari adalah jatahku untuk tampil. Adzan
magrib telah lama lewat berkumandang dan perutku sungguh tidak bisa dikompromi.
Aku harus pergi kekamar mandi. Suara Mba Nurul (kakak kelas dan Guru pertama
dalam Dai ku) mereriakiku agar bergegas bersiap berangkat lomba. Aku sungguh
gugup membereskan penampilanku, pikirku saat itu dari pada perutku bertambah
sakit lebih baik ku lepas saja ikat pinggang di sarungku. Jam 24.00 WIB aku
mendapatkan giliran untuk maju, semua orang sudah mengantuk dan tidak ada yang
memperhatikanku. Namun tiba-tiba sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, sarung
yangku kenakan hamper lepas tanpa pikir panjang aku berkata “maaf
teman-teman saya mau turun sebentar sarungnya mau merosot” ku turun dan
membereskan sarungku dan naik ke panggung untuk melanjutkan ceramahku. Sontak
tidak ada lagi yang tertidur semua tertawa. Jadilah aku terkenal keseluruh
penjuru asrama.
Perjuanganku tidak hanya itu, aku mengikuti lomba
antar kelas, sekolah, dan pondok. Semua tidak sia-sia keberhasilanku kuraih.
Kelas 8 Mts, aku diberitahu oleh Abah(Pengasuh Pondok) untuk mengikuti audisi
Dakwah yang diikuti semua asrama di Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Dari
sekian banyak santri yang
mengikuti aku termasuk didalamnya terpilih sebagai 20 anak didik yang akan
dilatih oleh kyai di pondok itu. Aku menjadi anak emas karena aku paling
kecil diantara sekian banyak peserta. Hobi menulisku tetap dan sampai sekarang
buku-buku catatan harian, cerpen, dan puisi masih ku simpan dengan baik.
Beranjak ke MAN atau setara dengan SMA, ku melajutkan
ke kota beriman “Jombang”. MAN Tambakberas Jombang awal pijakanku dalam dunia
menulis sesungguhnya. Aku tidak sepenuhnya meninggalkan dunia Dai hanya sedikit
pasif saja. Kelas 10 MAN, aku merintis bakatku yang lain yaitu berdebat, karena
belum cukup ilmu yang kudapat aku hanya bisa lomba antar kelas saja. Aku masih
merintis menulisku, aku mengikuti ekstrakulikulikuler Teater Merak. Berbagai lomba diikuti lebih banyak dalam
lomba derama dan teratrikal puisi.
Kelas 11 MAN, aku masuk kelas bahasa. Aku bertemu
dengan guru yang sugguh aku berterima kasih kepadanya Rialita Fitra Asmara
begitulah namanya. Dia yang mengajarkanku untuk terus berkarya. Ketelatenan dan
pengarahan ia berikan padaku. Teman-temanku berkata kemampuan membuat puisimu
berubah lebih baik.
Kelas 12 MAN, disinilah aku mulai, aku diberitahu
bahwa ada lomba nasional membaut puisi yang berjudul religius, pendidikan, dan
kartini. Awalnya aku sangat pesimis akan itu, namun sahabat terbaik dalam hidup
Nofia menyakinkanku untuk mengikuti saja. Satu hari sebelum lomba ditutup aku
menyerahkan naskah puisiku pada guruku. Ia mengedit judul puisiku menjadi Zona
Cinta Tuhan. Lama tidak ada kabar, aku sudah lupa akan lomba tersebut.
Siang hari saat jam tambahan Antropologi guru
tercintaku memanggilku memberitahu bahwa aku masuk dalam 10 besar, pada
peringakat 8 lebih tepatnya. Aku merasa inilah batu loncatanku yang tidak boleh
kusia-siakan. Aku mulai mengikuti lomba cipta karya puisi dan sungguh hasilku
tidak mengecewakan.
Aku beranjak kuliah waktu menulisku tersita banyak.
Bisa dikata sekarang aku berhobi menulis makalah. Kini aku bergelut pada dunia
bahasa asing dan menulis di blogspot (http://dee-amore.blogspot.com/)
dan kompasamania (http://www.kompasiana.com/SofiyahSeroja). Belum ada keberanian dalam diriku untuk
mencoba terjun bada dunia jurnalis.
Dan kisah hidupku selanjutnya aku belum
tahu pasti akan bermuara dimana. Yang aku tahu aku harus terus bermimpi.
memerbitkan buku kumpulan puisi dan novel adalah impian kecilku. Aku selalu
berharap aku berguna untuk orang lain, menjadi seorang motivator dan penulis
terkenal itu akan selalu ada dalam doa-doaku. Semoga semesta mendukung itu.
Kamis, 08 Mei 2014
rasa 3
biarkan semua mengallir dengan apa yang ada
biarkan semua rindu menyayat
biarkan
biarkan semua mati atau hidupnya
aku sungguh rindu
aku sungguh mengalir
muaraku mana ?
muaraku kemana ?
aku rindu akan hari ini
berharap kau ada
berharap kau katakan
aku rindu akan kau
kau berkata bahwa "aku akan kesana"
aku percaya dan setia
tapi kunjung tak pernah tiba
aku tetap mengalir
tak bermuara
aku rindu
aku rindu
kualang sampai tak ada arti di dalamnya
terus ku ulang-ulang
Minggu, 04 Mei 2014
rasa 2
rasa ini berbeda sangat berbeda
aku jatuh cinta
tapi aku tak benar-benar terjatuh
lumlai tak berdaya
aku jatuh pada kasur yang empuk
dan sekali lagi aku jatuh cinta
bukan pada rasa yang sama
bukan padamu akujatuh cinta
aku jatuh cinta bukan pada hati yang terlah hancur
aku jatuh cinta pada setiap tetes kehidupan
tetes kata yang tak bisa habis
tetes yang menyakinkan ku bahwa aku spesial
tetesan yang mungkin akan kering dengan matahari
tapi aku yakin aku jatuh cinta
bukan pada rasa yang menjadtuhkan aku
tapi
aku jatuh cinta
yang tak pernah jatuh
kau tahu bukan
aku jatuh cinta pada rasa dan hati yang belum hancur
dan tak akan hancur karena ia
membuatkan cintaku sebuah rumah untuk berteduh
aku jatuh cinta
bukan pada rasa itu.
Kamis, 01 Mei 2014
rasa 1
untukmu yang disana aku merasakan kemeloan dan kedramatisan sebuah hubungan dan rasa indah darimu kau yang menyentuh hatiku. lebih dahulu kau ada dan kau lebih dahulu tiada.
kau yang membuat harapan itu seolah nyata. ting kau juga membuat harapan itu semu belaka
ting
kau ukir sebuah nama pada hati
ting
kau hapus sekejap mata
ping
hilang
ping
muncul
play
pause
begitu seterusnya kau main rasa dalam hati yang kau kata. singgah sana masa depan.
retosrika musik kau ubah menjadi nada tinggi. doooo
reee
mee
faa
kau ubah tanpa aku tanya mengapa kau ubah.
hidup ini hancur sayang.
kau buat permainan dalam rasa. hanya karena jarak yang tak pasti. kau berkilah sayang. kau berkilah pada jarak yang muddah saja kita singkirkan.
ping.,ting,. muncul lalu apa aku harus menerimamu kembali. atau kau suruh aku berpura-pura tak lagi mencinta.
aku bukan pendusta hati. aku pemain kata indah yang kau sebut penyair lebay.
aku cinta dunia itu. kau pun cinta akan adanya.
Sweet nothing kau kirim untukku. kau tak tahu apa maksud itu. aku sungguh cinta. tapi bagaimana aku bisa dengan itu sayang.
kau menghilang dan muncul. apa aku harus memberimu tanda perpisahan.
ting.,ping.,
aku tak mau dan tak ingin berpisah.
play.,pause., kau akan ada disini, tempat yang tak pernah kau tahu
kau yang membuat harapan itu seolah nyata. ting kau juga membuat harapan itu semu belaka
ting
kau ukir sebuah nama pada hati
ting
kau hapus sekejap mata
ping
hilang
ping
muncul
play
pause
begitu seterusnya kau main rasa dalam hati yang kau kata. singgah sana masa depan.
retosrika musik kau ubah menjadi nada tinggi. doooo
reee
mee
faa
kau ubah tanpa aku tanya mengapa kau ubah.
hidup ini hancur sayang.
kau buat permainan dalam rasa. hanya karena jarak yang tak pasti. kau berkilah sayang. kau berkilah pada jarak yang muddah saja kita singkirkan.
ping.,ting,. muncul lalu apa aku harus menerimamu kembali. atau kau suruh aku berpura-pura tak lagi mencinta.
aku bukan pendusta hati. aku pemain kata indah yang kau sebut penyair lebay.
aku cinta dunia itu. kau pun cinta akan adanya.
Sweet nothing kau kirim untukku. kau tak tahu apa maksud itu. aku sungguh cinta. tapi bagaimana aku bisa dengan itu sayang.
kau menghilang dan muncul. apa aku harus memberimu tanda perpisahan.
ting.,ping.,
aku tak mau dan tak ingin berpisah.
play.,pause., kau akan ada disini, tempat yang tak pernah kau tahu
Langganan:
Postingan (Atom)