Segala cara yang dilakukan guru atau pun murid dalam menghadapi UN (Ujian
Nasional) dari bimbingan belajar yang intensif sampai memberikan doa pada
peralatan alat tulis para murid semua dilakukan demi dinyatakan LULUS bahkan sebagian
sekolah meninggikan nilai para Muridnya agar nilai UN menjadi terbaik dan dinyatakan
LULUS. Lalu timbul pertanyaan sewaktu sewaktu saya kelas 3 SMA “kalo sekedar
mencari kelulusan mengapa harus melalui tahap kelas 1,2,3 terlebih dahulu
mengapa tidak langsung meloncat ke kelas 3 saja ?”. Maka pertanyaan
selanjutnya yang muncul adalah mutu dari semua pendidik dan para Murid itu
kemana. Lalu akan dipertanyakan pula tujuan diadakannya ujian nasional itu apa,
karena semua guru mengajar dan memdidik murid hanya untuk sebuah kelulusan
saja. Hasilnya setelah lulus mereka akan bingung untuk melakukan apa dan apa
yang mereka dapatkan dari bersekolah itu. Padarikma pendidikan diIndonesia
sangatlah miris seperti “untuk apa
buang-buang waktu untuk sekolah jika hasilnya hanya menganggur”.
Berbagai kenyataan yang ada banyak Sajrana pengangguran,Sarjana
berpenghasilan minim,lulusan SD/SMP menikah untuk meringankan beban keluarga, dan
masa SMA adalah masa nakal. sedangkan yang tidak berpendidikan berpenghasilan banyak,
mudah mendapat kerja, dan kaya.
Andai menerangkan Lembaga Pendidikan
bahwa mutu Penddikan yang disamakan dengan mutu suatu perusahan menggunakan ISO
9000 yang menuntut perbaikan secara terus-menerus,menuntut semua prinsip mutu
dilaksanakan memperhatikan produk yang dihasilkan, kepuasan pelanggan,
kepemimpinan dan pelayanan yang propesional, sasaran penjualan dan kebijakan
evaluasi. Maka yang akan terjadi produk pendidikan akan bermutu tidak hanya
mementingkan kata-kata LULUS dan TERBAIK akan tetapi nilai dari pelajaran dan
murid yang siap menghadapi masyarakat dan global.
Lembaga pendidikan akan
memperhitungkan benar akan menjadi apa dan bagaimana berkelanjutannya para
murid yang didiknya agar tidak terjadi para sarjana atau orang yang
berpendidikan menjadi penganguran dan sampah masyarakat. Kelulusan dan menjadi
yang terbaik nilainya bukanlah jaminan akan mendapatkan pekerjaan atau sekolah
yang diinginkan bukan ? keahlian yang dibutuhkann masyarakat dan kebanyakan
orang lah yang akan digunakan(bermanfaat).
Kurikulium 2013 yang pelan tapi
pasti sudah mulai melihat kearah manajemen mutu ISO 9000 tidak hanya
memperhatikan nilai yang baik akan tetapi akhlak, keterampilan, dan karakter
murid juga diperhatikan. Inilah saatnya Indonesia mempersiapkan diri untuk
menghadapi arus dunia yang semakin keras melalui kurikulum 2013 yang
mementingkan mutu.